Seluk Beluk Usaha Pembuatan Tas Kulit Hewan Handmade
SerambiBisnis.com - Sebagai salah satu bagian dari fesyen tentu saja tas memiliki banyak jenis, baik dalam hal bentuk maupun bahan baku pembuatannya. Semakin unik bentuk suatu tas dan semakin langka bahan baku yang digunakan tentunya akan membuat tas tersebut memiliki nilai jual yang tinggi dan banyak peminatnya. Dengan gaya hidup wanita saat ini yang sangat fashionable membuat mereka sangat memperhatikan produk yang dibeli, dan akan rela mengeluarkan budget besar untuk mendapatkan tas yang berkualitas.
Selain desain tas yang terus berubah, bahan baku tas dari kulit binatang seperti sapi, ular, kerbau dan lain sebagainya pastinya memiliki harga jual yang tinggi. Karena selain bahan yang digunakan kuat dan awet juga dalam proses pencarian bahan baku tersebut tidak mudah karena ada beberapa bahan baku kulit binatang yang tidak dijual bebas di pasaran. Dengan berbagai kelebihan tas berbahan kulit hewan, tidak salah jika tas kulit hewan masuk dalam kategori tas berkelas yang dijual dengan harga yang mahal.
Saat ini bentuk dan model tas kulit hewan sangat beragam. Model-model tersebut dibuat mengikuti tren model tas yang sedang berkembang atau bisa pula mengikuti keinginan konsumen. Seperti model-model tas yang banyak diminati saat ini antara lain model wallet, clutch bag, tote bag, dan shoulder bag.
Bahan Kulit
Proses pembuatan tas dengan bahan kulit pada usaha pembuatan tas kulit hewan handmade hampir sama dengan proses pembuatan tas pada umumnya. Namun yang membedakan sudah pasti pada bahan baku yang digunakan. Berikut ini adalah beberapa jenis bahan baku yang dipakai dalam pembuatan tas berbahan kulit seperti kulit sapi, kerbau, ular, biawak dan lain sebagainya.
Bagian kulit sapi yang paling bagus untuk bahan baku tas ialah kulit pada bagian punggung sapi karena pada bagian tersebut tidak memiliki lipatan seperti pada bagian lainnya. Sedangkan kulit ular, hampir semua bagian kulit ular sangat baik digunakan sebagai bahan baku tas.
Dari segi harga, kulit asli memang mahal dibandingkan dengan kulit sintetik yang sekarang banyak dijual di pasaran. Seperti kulit sapi yang dijual dengan harga Rp 25 ribu//fit, kulit ular kobra Rp 20 ribu/lembar, sanca batu Rp 130 ribu/150 cm dan sanca kembang Rp 120 ribu/meter.
Dalam memilih kulit, memang dibutuhkan ketelitian agar tidak tertipu karena tekstur kulit imitasi hampir sama dengan kulit asli. Untuk itu agar mendapatkan kulit yang benar-benar asli maka perlu diperhatikan beberapa hal. Biasanya bahan baku kulit yang asli tidak kaku, dan aromanya sangat khas dan unik. Yang kedua tariklah secara perlahan bahan baku kulit yang akan dibeli, jika saat ditarik bahan baku kulit tersebut melar maka sudah dapat dipastikan kulit tersebut adalah kulit tiruan atau imitasi sedangkan bila kulit asli tidak mudah melar ketika ditarik. Yang ketiga pegang bahan baku kulit tersebut, lalu cek ke semua permukaan bahan baku kulit. Kulit yang asli mempunyai warna yang tidak mengkilap sedangkan untuk kulit imitasi akan terlihat sangat mengkilap.
Cara Pembuatan
Setelah semua bahan baku siap, langkah selanjutnya adalah proses pembuatan. Tahap-tahap pembuatan tas kulit hampir sama dengan cara pembuatan tas-tas pada umumnya. Dan dalam proses pembuatan tas ini paling tidak diperlukan pengetahuan dan keahlian dalam pengoperasian alat-alat jahit seperti mesin jahit, benang, gunting dan peralatan jahit lainnya.
Proses pertama adalah pembuatan pola tas di atas bahan kulit. Setelah pola jadi, dilanjutkan dengan pemotongan pola tas yang di atas bahan kulit. Setelah pola selesai dipotong, maka dilanjutkan dengan menjahit bahan kulit yang sudah dipotong tersebut. Dimulai dengan menjahit cover atau bagian luar tas, dilanjutkan dengan pembuatan kantung yang ada di bagian dalam tas. Bagian dalam tas bisa menggunakan bahan suede yaitu bahan yang terbuat dari kulit yang dibalik dan disamak pada bagian dalamnya sehingga memiliki tekstur yang lebih halus dari kulit biasa.
Langkah berikutnya ialah menyatukan bagian dalam dan bagian luar tas dengan cara dijahit sehingga terbentuklah sebuah tas. Berikutnya adalah pemasangan resleting pada bagian mulut tas dan setelah itu tas pun siap dipasarkan.
Pemasaran
Untuk memasarkan produk tas kulit ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dengan menawarkan kepada kenalan dan orang terdekat, mengikuti pameran atau memasarkannya melalui media internet. Juga membuka sistem pemasaran keagenan atau reseller dengan syarat misalnya cukup dengan membeli minimal 10 pcs dengan potongan harga sebesar 20%.
Dengan berbagai promosi dan pemasaran seperti itu, Anda bisa mencapai angka penjualan yang cukup tinggi. Dalam satu bulan Anda bisa menjual sekitar 150 tas kulit dengan harga jual rata-rata Rp 1-3 juta per tas.
Kendala dan Prospek
Dalam menjalankan usaha pembuatan tas kulit ini, kendala utama yang kerap dihadapi ialah sulitnya mendapatkan bahan baku kulit terutama kulit ular karena ular merupakan binatang yang saat ini sulit didapatkan. Sedangkan dari segi prospek usaha, bisa dibilang sangat menjanjikan. Walaupun harga tas berbahan kulit ini lebih mahal dibandingkan tas pada umumnya, namun karena kualitas yang dimilikinya membuat tas jenis ini banyak dicari pasar terutama dari kalangan menengah atas.