Inilah Cara Perawatan dan Senam Kaki Diabetik
SerambiBisnis.com - Diabetes mellitus (DM) atau yang lebih dikenal di masyarakat dengan kencing manis adalah suatu penyakit yang diakibatkan oleh tingginya kadar gula/glukosa di dalam darah atau di atas normal/hiperglikemia. Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan pada organ tubuh dan jika tidak dikontrol dengan baik maka dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderita.
Apabila terjangkit DM maka perlu adanya pengelolaan penyakit dengan baik. Setidaknya ada empat pilar utama dalam pengelolaan penyakit DM. Keempat pilar tersebut adalah penyuluhan atau edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani atau aktivitas fisik, dan intervensi farmakologis. Keempat pilar pengelolaan ini dapat diterapkan pada semua jenis tipe diabetes melitus termasuk DM tipe II dan untuk mencapai fokus pengelolaan DM yang optimal, perlu adanya keteraturan terhadap keempat pilar utama tersebut.
Salah satu komponen yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah latihan jasmani atau olah raga yang sangat penting dalam penatalaksanaan diabetes karena efeknya dapat menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan pengambilan glukosa oleh otot dan memperbaiki pemakaian insulin.
Latihan jasmani menyebabkan terjadinya peningkatan aliran darah. Dengan demikian, akan lebih banyak jala-jala kapiler terbuka sehingga lebih banyak tersedia reseptor insulin dan reseptor menjadi aktif yang akan berpengaruh terhadap penurunan glukosa darah pada pasien diabetes. Latihan jasmani atau olah raga yang dianjurkan salah satunya adalah senam kaki diabetes melitus. Senam kaki ini bertujuan memperbaiki sirkulasi darah sehingga nutrisi ke jaringan lebih lancar, memperkuat otot-otot kecil, otot betis dan otot paha, menurunkan kadar gula darah serta mengatasi keterbatasan gerak sendi yang dialami oleh penderita DM.
Perawatan Kaki Diabetik
Perawatan kaki diabetik merupakan salah satu bagian penting dari manajemen perawatan untuk penderita DM. Penyakit DM mengakibatkan beberapa komplikasi yang salah satunya adalah dapat meningkatkan risiko gangguan vascular perifer yang berujung pada munculnya ulkus/gangrene pada kaki penderita DM kronik. Perawatan kaki yang tepat diharapkan dapat mencegah terjadinya komplikasi yang lebih lanjut.
Berikut cara perawatan kaki pada penderita/pasien diabetik:
- Periksakan kulit untuk mengetahui adanya iritasi, retak, lesi, kapalan cacat atau edema.
- Periksa sepatu pasien agar dapat mengunakan dengan tepat.
- Berikan rendam kaki jika diperlukan.
- Keringkan sela-sela jari dengan saksama.
- Oleskan lotion.
- Bersihkan kuku.
- Berikan obat tabur yang menyerap kelembaban sesuai indikasi.
- Diskusikan dengan pasien mengenai perawatan rutin kaki.
- Anjurkan pasien atau keluarga mengenai pentingnya perawatan kaki.
- Monitor cara berjalan dan tumpuan berat badan pasien pada kaki.
- Monitor kebersihan dan kondisi umum sepatu.
- Monitor tingkat hidrasi kaki.
- Monitor insufisiensi di arteri kaki bagian bawah.
- Monitor edema pada kaki dan tungkai kaki.
- Anjurkan pada pasien untuk memonitor suhu pada kaki dengan menggunakan punggung tangan.
- Anjurkan pasien akan pentingnya pemeriksaan kaki terutama ketika sensasi kaki mulai merasa berkurang.
- Pangkas ketebalan kuku kaki dengan normal ketika kuku kaki terasa lembut dengan mengunakan pemotong kuku dan mengunakan lengkungan jari kaki sebagai panduan.
- Rujuk pada ahli penyakit kaki untuk pemangkasan kuku yang menebal.
- Periksa kuku untuk mengetahui ketebalan dan perubahan warna.
- Ajarkan pasien bagaimana mempersiapkan dan memotong kuku. Senam kaki diabetik adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien yang menderita DM untuk mencegah terjadinya luka dan membantu memperlancar peredaran darah pada bagian kaki. Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu, dapat meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha, dan juga mengatasi keterbatasan pergerakan sendi.
Senam kaki ini dapat diberikan kepada seluruh penderita DM Melitus dengan tipe I dan II. Namun, sebaiknya diberikan sejak pasien didiagnosis menderita DM. Untuk penderita atau pasien yang mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dispnea atau nyeri dada dan pasien yang mengalami depresi, khawatir, dan cemas, sebaiknya tidak dilakukan.
Gerakan Senam Diabetik
Senam kaki diabetik dapat dilakukan dengan posisi duduk, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Posisi duduk tegak di atas bangku dengan kaki menyentuh lantai.
- Letakkan kedua kaki di lantai, angkat kedua jari-jari kaki ke atas dengan tumit tetap di lantai, kemudian angkat kedua tumit ke atas dengan posisi kedua jari di lantai. Ulangi gerakan 10 kali.
- Letakkan tumit salah satu kaki di lantai, angkat telapak kaki lainnya kemudian jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkat ke atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan diulangi 10 kali.
- Tumit kaki diletakkan di lantai, bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat gerakan memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
- Jari-jari diletakkan di lantai lalu tumit di angkat dan buat gerakan memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki 10 kali.
- Angkat salah satu lutut kaki, luruskan. Gerakan jari-jari ke depan, turunkan kembali secara bergantian ke kiri dan ke kanan. Ulangi 10 kali.
- Luruskan salah satu kaki di atas lantai, angkat kaki tersebut dan gerakkan ujung jari kaki ke arah wajah lalu turunkan kembali ke lantai.
- Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke-8, tetapi gunakan kedua kaki secara bersamaan. Ulangi 10 kali.
- Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan posisi tersebut Gerakan pergelangan kaki ke depan dan ke belakang.
- Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki, tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian.
- Letakkan sehelai koran di lantai lalu bentuk koran itu menjadi seperti bola dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua belah kaki, lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran, selanjutnya sebagian koran disobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki kemudian pindahkan kumpulan sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu letakkan sobek-sobekan koran pada bagian koran yang utuh, lalu bungkus semua dengan kedua kaki menjadi bentuk bola dan buang ke tempat sampah.