Peluang Bisnis Tanaman Hidroponik, Keuntungannya Semakin Ciamik
SerambiBisnis.com - Sistem bercocok tanam secara hidroponik sebenarnya bukan teknik baru didunia pertanian. Sudah banyak petani di Indonesia yang menggunakan sistem bertanam dengan media air bernutrisi ini. Sampai hari ini pun potensi pasarnya masih terbuka lebar, apalagi di masa depan. Pasalnya, harga sayuran hidroponik cukup menggiurkan. Dari tahun ke tahun permintaannya pun meningkat cukup signifikan, yaitu sekitar 20% pertahun. Oleh karena itu peluang bisnis tanaman hidroponik ini semakin menjanjikan.
Bahkan, PT Trans Retail Indonesia melalui 41 gerai pasar modern seperti Carrefour di Jakarta membutuhkan pasokan sayuran hidroponik hingga 3 ton setiap bulannya. Angka tersebut masih belum bisa mencukupi semua permintaan konsumen yang masuk ke pasar modern tersebut, sedikitnya mereka menginginkan tambahan pasokan hingga 500 kg sayur hidroponik per bulan. Kabar gembiranya, beberapa pasar modern lainnya seperti Hypermart, Giant, dan Diamond juga mampu menyerap pasokan sayuran dari para petani hidroponik dalam jumlah yang tak kalah besar.
Fakta ini dibenarkan oleh pengelola Saung Mirwan yang setiap minggunya mampu memproduksi sayuran utuh sebanyak 2,5 ton serta sayuran potong mencapai 12 ton. Sementara itu, Parung Farm yang berlokasi di Parung, Bogor, bisa memproduksi 500 - 700 kilogram sayuran hidroponik per hari. Menurut pengakuan Direktur Produksi dan Kemitraan Parung Farm, Yudi Supriyono, saat ini kemampuan produksi sayuran hidroponik Parung Farm kepasar baru bisa mencapai angka 60 persen dari seluruh kebutuhan yang ada. "Masih ada 40 persen peluang pasar yang belum terpenuhi," katanya.
Hal senada juga dialami oleh Ir. Kunto Herwibowo yang mengembangkan bisnis hidroponik tanpa greenhouse. Dari lahan seluas 1.000 m2 miliknya, setiap hari Kunto mampu memproduksi 80 - 100 kilogram sayuran hidroponik yang terjual dengan kisaran harga mulai dari Rp 35.000-Rp78.000/ kg tergantung varietassayuran yang dipasarkan.
Dengan harga jual di atas rata-rata, bisa dibayangkan bukan berapa banyak keuntungan yang bisa didapatkan para petani sayuran hidroponik? Selain keuntungannya yang sangat menjanjikan, sistem bercocok tanam hidroponik juga mudah untuk dijalankan. Salah satu kemudahan yang didapatkan petani yaitu lebih mudah mengontrol nutrisi yang diperlukan setiap jenis tanaman. Sementara jika menggunakan tanah, nutrisi tidak bisa dideteksi.
Melihat cara bercocok tanam hidroponik yang relatif mudah dengan modal yang cukup murah, kedepan sistem pertanian modern ini diharapkan bisa menjadi salah satu solusi bagi para petani ketika lahan bercocok tanam di Indonesia semakin sempit.
Tidak ada alasan untuk tidak dapat bercocok tanam di lingkungan yang lahannya sempit dan padat penduduk sekalipun. Di era modern seperti sekarang ini dimana semakin canggihnya teknologi dan cerdasnya manusia memanfaatkan keterbatasan, kini bertanam tak lagi harus menggunakan tanah. Salah satu sistem bercocoktanam yang dapat dilakukan di lingkungan dengan lahan sempit adalah sistem bertanaman dengan hidroponik.
Hidroponik sejatinya merupakan sebuah sistem pertanian yang memberdayakan air sebagai zat pengganti tanah. Kemudahan inilah yang kemudian mulai dilirik masyarakat untuk beralih dari sistem tanam konvensional dan mengembangkan cara bercocok tanam hidroponik sebagai peluang usaha. Lalu, bagaimana caranya bisa menghasilkan pundi-pundi uang setiap bulan dari hidroponik?
Target Pasar Bisnis Hidroponik
Sejak tahun 2014 silam, pasar sayuran hidroponik terus mengalami pertumbuh sekitar 10-20% pertahun. Tingginya permintaan pasar terhadap sayuran hidroponik bahkan tak jarang membuat para petani kewalahan untuk memenuhinya. Tidak hanya kalangan masyarakat menengah ke atas saja yang kini begitu antusias dengan sayuran premium bebas pestisida tersebut, namun beberapa pelaku industri sepeti hotel, restoran, dan katering kini mulai menggunakan sayuran hidroponik untuk bahan baku produksi.
Memulai Bisnis Hidroponik Saat ini sistem hidroponik banyak dipilih para pelaku usaha untuk membudidayakan sayur-sayuran seperti bayam, selada, sawi, dan kangkung. Langkah ini diambil karena di beberapa pasar modern seperti supermarket, sayuran hidroponik dijual dengan kisaran harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan sayuran yang ditanam melalui media tanah. Harga sayuran tersebut berbeda karena sayuran hidroponik tidak menggunakan media tanah sehingga kondisi sayurannya lebih bersih, dan tidak menggunakan pestisida.
Pada dasarnya ada dua jenis sistem yang dipakai dalam sistem tanam hidroponik, yaitu sistem aeroponik dan Nutrient Film Technique (NFT) atau Teknik Lapisan Tipis Nutrisi. Umumnya sistem aeroponik hanya digunakan untuk penelitian dan produksi komersial khusus, ini dikarenakan sistem bercocok tanamnya yang cukup rumit. Pada sistem aeroponik, akar tanaman sengaja dibuat menggantung di udara kemudian diembuni dengan larutan bernutrisi.
Sedangkan sistem tanam NFT bisa dikatakan lebih produktif karena cara bercocok tanamnya lebih mudah dan tidak serumit aeroponik. Pada sistem ini, sistem tanam bergantung pada kerja pompa air dan aliran listriknya. Bila kedua komponen tersebut terganggu maka akan mengakibatkan aliran nutrisi kedalam tanaman juga ikut terganggu.
Setelah memahami sistem hidroponik, kini giliran anda memulai bisnis hidroponik ini dari skala rumahan atau pun langsung mengembangkannya menjadi skala industri. Namun bagi pemula sebaiknya memulai bisnis ini dari skala rumah tangga dan hasil panen sayuran hidroponik bisa dipasarkan ke warung atau pasar tradisional yang ada disekitarAnda.
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk memulai bisnis hidroponik :
- Pahami arti dan konsep budidaya hidroponik, bisa dari internet, forum-forum tanaman dan hidroponik, group facebook, buku atau tanya ahlinya.
- Tentukan jenis tanaman yang akan ditanam, misalnya sayuran, buah atau bunga.
- Cari tahu jenis alat hidroponik mana yang paling sesuai, artinya efektik dan efisien jika anda lakukan. Karena tiap orang pasti berbeda dikarena aktifitas personal, sumberdaya lokal, ekonomi dll. Bisa bertanya pada ahlinya. Lalu anda mencaritahukonsepkerja dari alatitu.
- Mulai menyiapkan alat dan bahan untuk memulai hidroponik.
- Gunakan peralatan yang paling sederhana, paling mudah, dan tentu paling murah.
- Mulai pembibitan atau semai, Cara Semai Menggunakan Media Rockwool.
- Membeli nutrisi hidroponik dan perhatikan cara pemakaiannya.
- Setelah semua lengkap, langsung praktekkan dengan cara yang paling mudah, paling sederhana, dan paling murah.
- Selanjutnya pelihara tanaman anda sampai panen.
Keuntungan Hidroponik
Salah satu kelebihan bertanam secara hidroponik adalah meniadakan tahapan persiapan lahan seperti pada sistem konvensional. Dengan sistem hidroponik Anda hanya membutuhkan persiapan media dalam hitungan menit saja, karena hanya dibutuhkan sedikit waktu membuat larutan nutrisi sesuai kebutuhan tanaman. Tentu ini mengurangi biaya produksi dan hemat waktu.
Disamping itu, sayuran hidroponik juga menjadi solusi bagi kalangan masyarakat menengah ke atas untuk mendapatkan sayuran sehat, higenis, bernilai gizitinggi dan yang paling penting bebas dari pestisida kimia. Dengan produk yang berkualitas, maka akan mampu mendorong daya jual produk sayuran hidroponik dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai jual sayuran biasa.
Saat ini, harga selada yang dibudidayakan secara hidroponik memiliki nilai jual yang cukup tinggi yakni berkisar antara Rp 40.000 - Rp 80.000/ kg. Hal ini akan berbeda lagi ketika konsumennya adalah hotel berbintang atau pun restoran berkelas atas yang sangat mengedepankan kualitas. Mereka bersedia membeli sayuran hidroponik dengan harga yang tinggi, dengan syarat sayuran tersebut dapat memenuhi standart yang mereka tetapkan.
Hambatan Pada Hidroponik
Jika dilihat dari kendala usaha, kekurangan budidaya secara hidroponik adalah membutuhkan biaya yang agak besar untuk tahap pertama seperti biaya pembuatan wadah hidroponik, green house, biaya penyiraman dengan listrik, dan lain-lain. Inilahyang membuat banyak orang tidak berani mencoba budidaya tanaman dengan cara hidroponik.
Namun itu dulu, sekarang sudah ada cara murah menanam dengan media hidroponik sederhana yaitu hidroponik yang menggunakan wadahnya dari botol dan gelas air mineral bekas sehingga tidak membutuhkan tenaga pompa dan listrik.
Biaya pembuatan wadahnya pun bisa diperkecil biayanya dengan menggunakan bahan dari barang bekas atau sampah plastik. Dengan begitu, tidak ada lagi kendala bagi pemula untuk memulai budidaya tanaman secara hidroponik. Apalagi menggunakan media dari barang bekas dan sampah plastik justru membantu menjaga lingkungan hidup. Nutrisi pun dapat dibuat sendiri dengan beberapa cara yang sangat mudah.
Strategi Pemasaran
Sesuai dengan kualitas premium yang dihasilkan para petani sayuran hidroponik, saat ini target pasar yang dibidik adalah kalangan masyarakat menengah ke atas. Dan untuk menjangkau kalangan tersebut, salah satu strategi pemasaran yang dilakukan yaitu menggandeng beberapa pasar modern, hotel berbintang, restoran, dan pelaku industri katering untuk menjadi supplier tetap mereka.
Biasanya untuk menjalin kerjasama dengan hotel maupun pasar moden, yang dibutuhkan hanyalah sampel produk sayur yang masih fresh dan proposal penawaran kerjasama. Langkah kedua yang bisa Anda lakukan yaitu memperkenalkan kebun hidroponik yang Anda miliki sebagai tempat agrowisata. Strategi promosi ini ternyata cukup efektif, karena para peserta tidak hanya bisa memetik secara langsung sayuran hidroponik yang akan mereka beli namun Anda juga bisa memanfaatkan keindahan kebun hidroponik sebagai daya tarik tersendiri bagi konsumen. Sebagai tambahan daya tarik bagi konsumen, Anda juga bisa membuka kelas pelatihan bagi para pemula yang ingin menekuni bisnis serupa. Dengan begitu, ada banyak keuntungan yang bisa Anda dapatkan dari peluang bisnis hidroponik.
Kunci Sukses Bisnis Hidroponik
Yang perlu diperhatikan para pelaku bisnis hidroponik agar bisa sukses menjalankan usahanya, yang pertama adalah memastikan bahwa kebutuhan air dan nutrisi benar-benar tercukupi. Air tidak boleh habis karena akar tanaman harus terkena air sebagai pengganti media tanah. Selain itu dibutuhkan juga bantuan sinar matahari, meski memanam dengan sistem hidroponik dapat dilakukan di dalam rumah dengan menggunakan bantuan lampu violet. Point ketiga yang bisa dilakukan yaitu membuat green house agar tanaman bisa terlindung dari hama tanpa harus menyemprotkan pestisida.