Hindari Komplikasi Berbahaya dengan Menjalani Aborsi Legal di Klinik Aborsi Resmi
Menggugurkan kandungan barangkali jadi opsi pahit terakhir untuk sebagian orang, namun tidak sedikit wanita di luar sana yang melihatnya sebagai solusi satu-satunya dari kehamilan yang tak direncanakan. Apa saja dalihnya, keputusan untuk melakukan aborsi tak pernah segampang membalikkan telapak tangan. Akan tetapi sayang hingga sekarang akses pelayanan tempat aborsi yang baik dan legal relatif sukar untuk didapatkan.
Padahal, menolak akses klinik aborsi legal untuk perempuan yang memerlukan tidak cuma menambah risiko mereka untuk menjalankan aborsi ilegal yang membahayakan, tetapi juga punya risiko tinggi untuk menderita gangguan kecemasan atau depresi dalam waktu lama.
Aborsi sering dikira tabu oleh masyarakat lantaran erat hubungannya dengan perzinahan, yang pula sama-sama terlarangnya. Padahal, penyebab perempuan menghendaki aborsi tidak cuma semata masalah menggugurkan kehamilan di luar nikah.
Kehamilan yang berlangsung di saat dan situasi kondisi yang tak tepat bisa mempunyai pengaruh jangka lama terhadap kualitas hidup perempuan untuk selanjutnya. Tidak sedikit perempuan yang menjadi ibu hamil di umur yang amat muda, biasanya sebelum memasuki umur 18 tahun atau tamatan SLTA. Mahasiswa yang mengandung dan melahirkan pun kecil sekali kemungkinannya untuk menuntaskan jenjang pendidikan mereka ketimbang rekan-rekan mereka.
Kurangnya pendidikan sudah dikaitkan dengan keterbatasan lapangan kerja dan ini dapat menghalangi kemampuan perempuan untuk menafkahi keluarga dengan penghasilan yang tetap. Dan ini tidak cuma terbatas bagi kehamilan di luar nikah saja.
Selain itu, wanita lajang yang bekerja lantas hamil bisa menjalani masalah dalam kestabilan karir dan pekerjaan. Ini bisa berimbas langsung terhadap produktivitas mereka dan bisa jadi sebagian dari mereka tak bisa membesarkan anak secara sendirian. Untuk wanita yang telah mempunyai anak lain di rumah atau tengah mengurus kerabat yang telah jompo, pengeluaran biaya lebih buat kehamilan/persalinan dapat menarik keluarga mereka sampai di bawah taraf kemiskinan sehingga mewajibkan mereka untuk mendapatkan bantuan negara.
Kebanyakan perempuan dengan kehamilan yang tak direncanakan (KTD) tak hidup dengan pasangan mereka atau mempunyai relasi berkomitmen. Beberapa wanita ini menginsafi kalau kemungkinan besar mereka akan membesarkan anak mereka selaku orangtua tunggal. Tidak sedikit yang tidak bersedia mengambil tindakan besar ini lantaran alasan yang telah diutarakan di atas yakni gangguan karir atau pendidikan, keuangan yang tak mencukupi, atau ketakmampuan untuk memelihara bayi lantaran keperluan pengasuhan anak-anak atau anggota keluarga yang lainnya.
Aborsi tentunya pilihan menyakitkan untuk perempuan. Tak ada perempuan hamil yang memiliki rencana menjalankan aborsi kecuali memang terpaksa. Ada harga mahal yang mesti ditebus di balik tindakan aborsi ilegal. Sebagian besar tindak aborsi memang dilakukan dengan cara ilegal oleh bukan yang ahli medis dan tak mempunyai fasilitas medis yang selaras standar. Aborsi ini menjadi sesuatu tindakan yang tidak aman dan beresiko sekali. Aborsi yang tidak aman ini memiliki resiko menimbulkan komplikasi berbahaya untuk ibu.
Aborsi ilegal telah terbukti membawa pengaruh tidak baik untuk kesehatan perempuan. Oleh sebab itu, pastikanlah Anda melakukan aborsi legal dan berkonsultasilah dengan dokter sebelum Anda memilih untuk menjalankan aborsi.